Liku-liku Menjadi Project Engineer di Perusahaan ini

Part II 

Sudah Setahun lebih saya menjadi leader project di perusahaan ini, sebuah perusahaan yang cukup besar yang membuat sparepart body mobil keluaran merek M. Sebenarnya perusahaan ini dibilang besar juga tidak, dibilang kecil juga seharusnya tidakm karena menjadi pemasok utama. Jadi yaa sedanglah, dengan manajemen jepang pastinya akan terbaca bagaimana situasinya.

Saya yang merupakan orang satu-satunya engineer diperusahaan ini, saat ini sudah memiliki partner untuk sama-sama bekerja, jadi tidak terlalu sendirian mengelola segudang jobdesk. sejak beberapa tahun lalu, departemen engineering ini menyatu dengan QC, karena memang tidak ada seseorang yang bisa menjadi manager diperusahaan ini yang diandalkan menjadi manager engineering, jadi perusaan memilih bapak manager QC yang memang memiliki pengalaman di bidang stamping part menjadi manager engineering.

Photo by ThisisEngineering on Unsplash


MASA MASA AWAL PROJECT

Project awal yang dipegang memang tak begitu banyak dan sulit, sampai menjadi produksi massal tidak terlalu banyak masalah yang berarti, bapak MQC (manager quality control) ini memang sangat membantu dan sering memberi masukan ke membernya, karena memang melalui pengalamannya juga saya belajar, intinya awal awal begitu lancar dan tenang, tidak terlalu banyak permasalahan yang harus dipikirkan dan terbawa sampai rumah.

Namun sejak datang project yang bisa dibilang besar, bahkan sangat besar, semua cerita dalam perusahaan  ini mulai terkuak satu demi satu, hingga saya bisa menilai bagaimana para manager ini bekerja. Bahkan KKN pun tidak bisa dihindarkan dari sebuah project, pasti ada sja tikus tikus penghambat kemajuan perusahaan yang mengambil keuntungan dibali semua ini.

AWAL PROJECT MASUK

Awal project masuk, semuanya tidak dilakukan dengan tergesa-gesa, memang sudah ada planning sebelumnya, disinilah saya sebagai project engineering mengatur segalanya, mulai dari pemesanan bahan baku, alat hingga prosesnya.

Dibalik semua ini departemen terkait mengambil untung dari luar, mungkin lebih tepatnya melakukan perjanjian haram yang semua orang pasti tahu, "anda ingin dapat project ini, pekerjaan ini, maka pelicinlah solusinya". tak tanggung-tanggung, setiap departemen memiliki budget hingga Rp5M, yaa 5M yang jika 2% saja sudah menadapatkan berapa rupiah, tapi saya tidak yakin 2%, pasti lebih, pasti itu.

BENCANA DI MULAI

Ketika para petinggi lokal alias manager menguasai supplier, mereka mulai bermain api di perusahaan, bermain api yang tentu membuat perusahaan merugi. Saya pribadi sih oke oke saja, tapi asalkan pembuatan barang di supplier terkait itu benar-benar bagus, tidak asal. Namun yng terjadi adalah barang yang dibuat tidak sesuai standard yang ditentukan, proyek asal jadi.

Efeknya berasa ke saya dan juga team yang notabene hanya staff ataupun operator, kami dijadikan kambing hitam, bahwa kamilah yang tidak bisa mengurus proyek di supplier, yang sudah jelas-jelas ini adalah proyeknya mereka para tikus pengerat uang perusahaan.

AKhirnya sering sekali perusahaan ini mendapatkan teguran dari customer utama, pembuatan barang delay, kualitas tidak bagus dan lainnya. Jika diperhatikan memang efeknya seperti angin sepoy yang lama-lama menjadi tornado.

MULAI MEMERANGI TIKUS

Saya dan juga tim, mulai sedikit demi sedikit membuat para tikus ketar ketir, walaupun memang bukan tindakan yang besar, namun ini cukup bagi kami. salah satunya adalah menghentikan proyek kepada supplier yang bermasalah, saya sebagai leader project pun memiliki kewenangan ini (baru baru ini). Jadi, orang jepang pun akhirnya mau medengarkan apa yang dikeluhkan orang-orang project (kami). Kami memiliki bukti, tidak asal memberhentikan proyek kebeberapa supplier.

Dari sinilah atasan kami mulai terganggu, membuat beberapa statmen yang menyatakan kami ini juga tidak becus mengurus proyek, saya pasti tertawa dalam hati, jelas ini adalah kesalahannya. Bahkan kami sering berrdoa, Ya Allah mengapa orang-orang dzolim ini begitu kuat, semoga Allah menyadarkan mereka, apakah tidak sadar mereka memberi makan dengan uang yang tercampur dengan uang haram, diberikan kepada anak istrinya, Astagfirullah.

Banyak yang bilang bahwa saya tidak akan bisa memerangi mereka ini para tikus, sudah terlalu kuat dan orang jepang juga sudah memberi mereka kepercayaan, sedangkan saya ini hanyalah staff yang memang hanya berstatus leader project. Tapi saya yakin dengan niat yang benar, kejujuran, tuhan akan memberikan jalan yang terbaik.

Part III : Gara-gara Kerjaan Mentah Health Terganggu



Posting Komentar

0 Komentar